Sabtu, 17 Maret 2012

SEDEKAH dan FADILAHNYA


10 Fadilah Sedekah

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW banyak menjelaskan tentang keajaiban sedekah.

Beberapa keajaiban sedekah tersebut diantaranya adalah:
1. Sedekah bisa melepaskan pelakunya dari bencana.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana."

2. Sedekah merupakan obat penyakit pada tubuh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Obatilah penyakitmu dengan bersedekah."

3. Sedekah sebagai benteng buat diri kita.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bentengilah harta bendamu dengan sedekah."

4. Sedekah sebagai pemadam kemurkaan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah."

5. Sedekah bisa menambah keakraban sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah adalah hadiah. Maka, berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih sayanglah kalian dengan saling memberi sedekah."

6. Sedekah dapat menambah umur.
"Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."

7. Sedekah mampu menanamkan rasa belas kasihan dalam hati.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa mendapatkan kesedihan hati, maka berikanlah sedekah."

8. Sedekah sebagai syafaat kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang akan menaungi orang mukmin pada hari kiamat kelak adalah sedekah."

9. Sedekah menuai pahala yang termat besar.
Dalam sebuah atsar disebutkan,
"Barang siapa bersedekah dengan sebiji tamar, kelak di hari kiamat dia akan mendapat pahala sebesar gunung yang berada di atas timbangan amalnya."

10. Sedekah sebagai wasilah menambah rezeki.
Rasululah SAW bersabda,
"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, bahkan akan bertambah, akan bertambah, dan akan bertambah."

Itulah beberapa hadits mengenai khasiat sedekah.
Maka Pancinglah rezeki dengan bersedekah.

HIDUP SEHAT MUHAMMAD



Banyak yang beranggapan bahwa untuk menjadi sehat itu sulit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit... Namun, pada kenyataannya tidak sesulit yang dibayangkan.... Banyak hal yg dpt dilakukan utk menjaga kualitas kesehatan, salah satunya adalah dgn melihat n mengikuti gaya hidup sehat yang dilakukan oleh Junjungan qt Nabi Muhammad SAW... Nabi SAW mencontohkan ini dalam kehidupannya dan dapat dengan mudah kita tiru:


1. Bangun Shubuh.
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan shalat sunah dan shalat Fardhu, shalat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah antara lain :
* Berlimpah pahala dari Allah.
* Kesegaran udara shubuh yang bagus untuk kesehatan misalnya untuk terapi penyakit TBC.
* Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
Dengan bangun pagi, pikiran dan perasaan juga biasanya lebih segar dan rileks. Bangun Shubuh juga dapat mencegah stroke dan tekanan darah tinggi yang umumnya rentan terjadi pada waktu itu karena penyempitan pembuluh darah. Di luar itu sebenarnya terkait asupan awal yang di terima tubuh, yakni udara segar. menurut para pakar udara, waktu Shubuh sangat baik karena kaya oksigen dan relatif masih bersih tak terkotori unsur lain. Udara yang baik tentu saja berguna untuk metabolisme tubuh dalam beraktivitas seharian penuh.


2. Minum Air Putih dan Madu
Nabi biasa membuka sarapan dengan air putih dan sesendok madu. Dua unsur ini sangat luar biasa manfaatnya. Madu Masyur sebagai penyembuh dan air putih kaya akan mineral yang menyukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan sebagai pencuci hati. Madu juga terkenal sebagai unsur yang dapat membersihkan usus dan mencegah peradangan.


3. Mengkonsumsi Minyak Zaitun
Saat siang dan menjelang sore, Nabi juga biasa mengkonsumsi cuka, minyak zaitun dan roti. Kombinasi makanan ini ternyata dapat menguatkan tulang, mencegah kepikunan serta menghancurkan kolesterol jahat dalam tubuh. pada musim dingin, makananan ini sangat baik menjaga kestabilan suhu tubuh.


4. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN.
Rasul selalu senantiasa rapi & bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. “Mandi pada hari Jumát adalah wajib bagi setiap orang2 dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman” (HR Muslim)


5. TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN.
Sabda Rasul: “Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan) “(Muttafaq Alaih)
Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah (pembelajaran) khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.


6. GEMAR BERJALAN KAKI.
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, Pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

7. TIDAK PEMARAH.

Nasihat Rasulullah: “Jangan Marah” diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah:

* Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring.
* Membaca Ta ‘awwudz (a’udzubillahimina asy-syaithonirrajiim), karena marah itu dari Syaithan.
* Segeralah berwudhu.
* Shalat 2 Rakaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan Hati.


8. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA.

Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqamah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT.


9. TAK PERNAH IRI HATI.

Untuk menjaga stabilitas hati & kesehatan jiwa dan mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat. Kecuali untuk iri kepada 2 hal:

* Iri kepada orang yang memiliki harta yang melimpah tapi tidak segan untuk menafkahkan hartanya dijalan kebaikan.
* Iri kepada orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas tapi tidak sungkan untuk mengajarkannya kepada orang lain siapa pun tanpa pilih kasih


10. Makan Sayuran di Malam Hari

Konsumsi sayuran di malam hari juga di lakukan Rasulllah SAW. beberapa riwayat mengatakan, Rasulullah saw selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Meurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir keduanya mirip dengan sabbath dan ba'dunis. Nama nama ini tak lain adalah sayuran yang juga banyak kita temui di negara kita. Bentuk olahan sayuran tertentu banyak ragamnya, seperti CapCay, Sayur Lodeh, Sayur Sup de el el.


Rasulullah biasanya tidak langsung tidur setelah makan malam, melainkan beraktivitas terlebih dulu supaya makanan yang di konsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah di cerna, caranya juga bisa dengan shalat looh....


Sabda Rosul :
Cairkan makanan kalian dengan berzikir kepada Allah swt dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras (HR Abu Nu'aim dari Aisyah r.a)

Rasulullah saw sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang ia berolahraga sambil bermain dengan anak anak dan cucu cucunya. Pernah pula Rosulullah lomba lari dengan istri tercintanya Aisyah r.a.

Rasulullah saw tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Biasanya ia tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh. Terbukti apa yang dilakukan Nabi sangat baik karena sesuai sesuai dengan irama biologis tubuh.

BUDIDAYA KANGKUNG


 BUDIDAYA KANGKUNG

Kangkung adalah sayuran yang dianggap sepele, hingga tidak pernah menarik perhatian para calon petani (investor). Padahal harga kangkung relatif stabil, dengan pasar yang cukup luas. Konsumen kangkung terdiri dari masyarakat lapis bawah, sampai ke kalangan elite. Kangkung dijual di tukang sayuran keliling, sampai ke pasar swalayan. Sayuran ini disajikan di warung tegal (warteg), sampai ke restoran berbintang. Namun kangkung tergolong jenis sayuran yang sangat terbatas variasi masakannya. Yang paling populer adalah menu cah kangkung, atau oseng-oseng kangkung.
Dengan pasar yang demikian luas dan harga relatif stabil, sayuran ini sebenarnya aman untuk dibudidayakan, karena resikonya tidak terlalu besar. Hanya saja, budidaya kangkung memerlukan pengaturan yang cermat. Terutama kangkung darat (kangkung cabut). Sebab kita tidak mungkin menanam kangkung seluas satu hektar secara bersamaan, untuk dipanen sekaligus. Kalau hal ini kita lakukan, maka pasar akan kelebihan pasokan hingga harga jatuh. Kangkung air pun, tidak pernah dipanen secara bersamaan, karena faktor daya serap pasar.
Biasanya dalam luasan tertentu, panen panen kangkung air selalu dilakukan bertahap sepetak demi sepetak, sesuai dengan kapasitas pasar. Kalau areal lahan kangkung air ini cukup luas, selalu diatur agar setelah seluruh hamparan selesai dipanen secara bertahap, petak yang dipanen pertama sudah kembali bisa dipanen lagi. Sebab prinsip budidaya kangkung adalah, pasar hanya memerlukan komoditas ini dalam volume yang terbatas dan tetap setiap hari. Kalau suplai kurang, harga akan naik. Kalau suplai lebih, harga akan turun. Kalau kelebihan suplai luarbiasa, maka harga akan jatuh.
# # #
Sebenarnya hukum pasar ini, berlaku untuk semua komoditas. Hanya, pada komoditas yang dipasarkan segar, kelebihan dan kekurangan suplai akan langsung berdampak ke kenaikan atau penurunan harga secara signifikan, yang mengakibatkan keuntungan atau kerugian pedagang pengecer. Sebab patani, biasanya akan menerima pembayaran cash dari pedagang pengumpul. Pedagang pengecer, akan langsung menderita kerugian, kalau dia juga membayar cash atau kredit ke pedagang pengumpul. Kalau dia membayar dengan sistem konsinyasi, maka kerugian akan ditanggung oleh pemasok.
Kangkung, disebut sebagai water spinach, swamp cabbage, water convolvulus, water morning-glory (Ipomoea aquatica). Meskipun habitat aslinya tidak diketahui, diperkirakan kangkung merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Ada dua varietas kangkung. Pertama varietas kangkung darat, yang berbatang dan bertangkai daun hijau, serta berbunga putih. Varietas kangkung ini biasa dibudidayakan di lahan kering. Karenanya, kangkung putih ini juga sering disebut sebagai kangkung darat. Memanen kangkung darat, selalu dengan cara dicabut. Karenanya, kangkung jenis ini juga disebut sebagai kangkung cabut.
Budidaya kangkung darat, mirip dengan budidaya bayam cabut, yakni dengan menebar benih berupa biji, dan memanennya sekaligus. Setelah itu harus kembali menebar benih lagi. Kangkung darat tidak bisa dipanen dengan memotong pucuknya, sebab tunas berikunya akan mengecil dan alot. Varietas kedua adalah kangkung berbatang dan bertangkai daun ungu kehijauan. Kangkung varietas ini berbunga ungu dan lazim dibudidayakan di air, tanah berlumpur dan sawah. Karena budidayanya di lahan berair, kangkung jenis ini disebut sebagai kangkung air.
Kangkung ungu ini juga bisa menghasilkan biji, namun budidayanya cukup dengan setek batang. Kangkung ungu dipanen dengan cara dipotong pucuknya, hingga kadangkala kangkung jenis ini juga disebut sebagai kangkung potong. Sebutan ini digunakan untuk membedakannya dengan kangkung cabut/kangkung darat. Kalau kangkung darat harus selalu ditanam ulang setelah dipanen, maka kangkung air cukup ditanam sekali dan bisa dipanen seterusnya. Karena cara budidayanya berbeda, maka harga kangkung darat dan kangkung air juga berlainan.
# # #
Budidaya kangkung darat memerlukan biaya lebih tinggi, karena dari satu kali penanaman, hanya akan dihasilkan panen satu kali pula. Jangka waktu panen kangkung darat juga lebih panjang 2 minggu dibanding kangkung air.  Kalau kangkung air bisa dipanen 1 bulan setalah tanam, maka kakung darat baru 1,5 bulan setelah tanam. Hingga harga kangkung darat juga selalu lebih tinggi dibanding kangkung air. Setelah dipanen dengan cara dicabut, lahan untuk kangkung darat harus kembali diolah dan dipupuk, agar bisa ditanami kembali.
Pada budidaya kangkung air, panen dilakukan dengan pemotongan pucuk, yang dilakukan dengan sabit atau pisau yang tajam. Setelah petak kangkung dipanen, lahan segera dipupuk, sambil disiangi. Beberapa hari  kemudian tanaman akan kembali bertunas, hingga bisa dipanen setelah selang seminggu sampai 10 hari kemudian. Di pasaran, kangkung darat dan kangkung air, bisa mudah sekali dibedakan. Perbedaan paling mencolok adalah, ikatan kangkung darat selalu masih ada akarnya. Sementara kangkung air, hanya ada bekas potongan.
Batang dan tangkai daun kangkung darat berwarna hijau muda cerah, sedangkan batang, dan tangkai kangkung air berwarna cokelat keunguan. Tahun 1980an, kangkung darat hanya biasa dipasarkan di pasar swalayan. Ketika itu populer pula kangkung hidroponik, yang harganya sepuluh kali lipat kangkung air. Sekarang kangkung sudah biasa dipasarkan di tukang sayur keliling untuk konsumsi rumahtangga. Konsumen kangkung air, saat ini justru terbatas hanya restoran, asrama dan lain-lain yang memerlukan produk massal dengan harga murah.
Sebanarnya, kangkung putih juga bisa dibudidayakan di air (sebagai kangkung air) dengan benih stek. Bukan biji. Sebaliknya kangkung ungu juga bisa dibudidayakan di darat sebagai kangkung darat, dengan benih biji. Di Thailand, kangkung darat sudah biasa dibudidayakan di air, dan dipanen dengan cara memotong pucuknya. Karena dibudidayakan di air dengan perawatan dan pemupukan intensif, maka kangkung putih ini tumbuh dengan batang yang gemuk, renyah dan tidak menumbuhkan daun. Hingga praktis yang dikonsumsi hanya batang kangkung yang gemuk dan renyah itu.
# # #
Di Thailand, kangkung putih ini juga dibudidayakan di darat seperti halnya di Indonesia, namun yang lebih populer justru kangkung putih yang dibudidayakan di air. Calon petani yang belum berpengalaman, biasanya membudidayakan kangkung, terutama kangkung darat, sekaligus dalam hamparan luas. Panennya, juga akan terjadi sekaligus, hingga sulit memasarkannya. Sebab kangkung hanya diperlukan dalam kondisi segar, dengan volume yang terbatas. Hingga budidayanya pun juga harus disesuaikan dengan volume yang bisa diserap pasar, seperti halnya sayuran jenis lain.
Misalnya, kalau daya serap pasar hanya 1 kuintal kangkung segar per hari, maka harus diupayakan penanaman dengan hasil panen satu kuintal per hari. Kalau tiap hektar lahan bisa menghasilkan panen 20 ton per 1,5 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan pasar satu kuintal per hari, cukup diperlukan lahan 0,5 hektar, yang dipetak-petak menjadi 50 petak @ 100 m2 dengan ukuran 10 X 10 m, 20 X 5 m, atau 25 X 4 m. Dengan petakan lahan ini, penanaman (penebaran benih) dilakukan tiap hari, selang dua hari atau tiga hari sekali.
Penebaran tiga hari sekali, masih memungkinkan panen tiap hari, dengan panjang batang kangkung hasil panen pertama, tidak terlalu berbeda dengan panen kedua dan ketiga. Tetapi, dengan peebaran benih seminggu sekali, perbedaan antara hasil panen hari pertama dengan hari ke tujuh dari petak yang sama, akan tampak sangat mencolok. Bisa pula, panen hari ke tujuh akan menghasilkan kangkung dengan batang yang alot. Penanaman kangkung darat secara terus-menerus pada petak lahan yang sama, akan mengakibatkan degradasi lahan.
Untuk mengatasi degradasi lahan, petani selalu menggilir beberapa komoditas pada petakan yang sama. Misalnya, sehabis kangkung ditanami jagung, atau kacang-kacangan. Pupuk organik diperlukan dalam volume cukup besar, untuk membuat tekstur batang kangkung menjadi renyah. Meskipun pupuk sudah diberikan, urea juga tetap diperlukan dalam dosis tinggi, sebab kalau hanya mengandalkan pupuk organik, volume panen akan rendah. Selain itu, kangkung darat  juga tetap memerlukan air dalam jumlah cukup. Kalau air kurang, pertumbuhan tanaman akan terhambat, dan tingkat kerenyahan batang juga berkurang

BUDIDAYA TERNAK BEBEK

 BUDIDAYA TERNAK BEBEK



I. SARANA 1. Lokasi 1) Tak bertentangan dengan RUTR dan RDTR
2) Letak dan ketinggian lokasi dengan wilayah sekitarnya harus memperhatikan lingkungan dan topografi 2. Lahan Lahan harus jelas, sesuai degan peruntukannya menurut peraturan perundangan yang berlaku
itik1 300x198 Pedoman singkat peternakan bebek
3. Penyediaan Air dan Alat Penerang Air yang digunakan harus memenuhi baku mutu air yang sehat yang dapat diminum oleh manusia dan ternak serta tersedia sepanjang tahun, dan hendaknya menyediakan alat penerangan (listrik) yang cukup sesuai kebutuhan.
4. Bangunan
1) Jenis Bangunan, jenis bangunan yang digunakan sama dengan jenis bangunan pada   peternakan ayam
a. Kandang anak ayam, kandang ayam dara, ayam induk/babon dan ruang penetasan;   kandang isolasi ayamsakit
b. Gudang penyimpanan bahan baku, ransum makanan ayam, gudang peralatan, ruang penyimpanan telur dan tempat penyimpanan obat;
c. Bak dan saluran pembuangan limbah
d. Bangunan kantor untuk urusan administrasi
2) Konstruksi Bangunan Memenuhi daya tampung untuk menjamin masuknya udara dengan leluasa ke dalam kandang dan keluarnya udara kotor (suhu optimal 26,5 oC dengan kelembaban maksimum 90%) memiliki saluran pembuangan limbah , bahan yang ekonomis.


3) Tata Letak Bangunan
a. Ruang kantor dan tempat tinggal karyawan : terpisah dari perkandangan
b. Ruang penetasan, kandang untuk anak ayam dan kandang induk untuk
3) Pembuatan unit pengolahan limbah (padat, cair dan gas)
4) Pembuatan tempat pembuangan kotoran dan penguburan bangkai VI. PENGAWASAN
1. Sistem Pengawasan 1) Pada titik kritis dalam proses produksi untuk memantau kemungkinan adanya penyakit
2) Dinas Peternakan melakukan Pengawasan 2. Sertifkasi
1) Untuk tujuan ekspor harus dilengkapi dengan sertifikat
2) Sertifikat dikeluarkan oleh Dinas Peternakan/Instansi yang membidangi Peternakan setelah melalui penilaian berdasarkan monitoring dan evaluasi
3. Monitoring dan Evaluasi 1) Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh instansi yang berwenang di bidang peternakan di kabupaten/kota 2) Evaluasi dilakukan setiap tahun berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan serta pengecekan/kunjungan ke lokasi usaha
4. Pencatatan Data yang perlu dicatat adalah data populasi, produksi, catatan produksi, konsumsi pakan, jadwal vaksinasi, penyakit, pemasukan dan pengeluaran itik.
5. Pelaporan Setiap usaha itik wajib membuat : 1) Laporan tertulis secara berkala (semester dan tahunan) kepada instansi Dinas Peternakan 2) Laporan Internal (teknis dan administrasi) untuk pengawasan intern, terutama pada titik kritis

TERNAK KAMBING


TERNAK KAMBING
  1. PENDAHULUAN
    Ternak kambing sudah lama diusahakan oleh petani atau masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Meskipun secara tradisional telah memberikan hasil yang lumayan, jika pemeliharaannya ditingkatkan (menjadi semi intensif atau intensif), pertambahan berat badannya dapat mencapai 50 - 150 gram per hari. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: bibit, makanan, dan tata laksana.
  2. BIBIT
    Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
    • Ciri untuk calon induk:
      1. Tubuh kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang lurus, tubuh besar, tapi tidak terlalu gemuk.
      2. Jinak dan sorot matanya ramah.
      3. Kaki lurus dan tumit tinggi.
      4. Gigi lengkap, mampu merumput dengan baik (efisien), rahang atas dan bawah rata.
      5. Dari keturunan kembar atau dilahirkan tunggal tapi dari induk yang muda.
      6. Ambing simetris, tidak menggantung dan berputing 2 buah.
    • Ciri untuk calon pejantan :
      1. Tubuh besar dan panjang dengan bagian belakang lebih besar dan lebih tinggi, dada lebar, tidak terlalu gemuk, gagah, aktif dan memiliki libido (nafsu kawin) tinggi.
      2. Kaki lurus dan kuat.
      3. Dari keturunan kembar.
      4. Umur antara 1,5 sampai 3 tahun.
  3. MAKANAN
    Jenis dan cara pemberiannya disesuaikan dengan umur dan kondisi ternak. Pakan yang diberikan harus cukup protein, karbohidrat, vitamin dan mineral, mudah dicerna, tidak beracun dan disukai ternak, murah dan mudah diperoleh. Pada dasarnya ada dua macam makanan, yaitu hijauan (berbagai jenis rumput) dan makan tambahan (berasal dari kacang-kacangan, tepung ikan, bungkil kelapa, vitamin dan mineral).
    Cara pemberiannya :
    • Diberikan 2 kali sehari (pagi dan sore), berat rumput 10% dari berat badan kambing, berikan juga air minum 1,5 - 2,5 liter per ekor per hari, dan garam berjodium secukupnya.
    • Untuk kambing bunting, induk menyusui, kambing perah dan pejantan yang sering dikawinkan perlu ditambahkan makanan penguat dalam bentuk bubur sebanyak 0,5 - 1 kg/ekor/hari.
  4. TATA LAKSANA
    1. Kandang
      Harus segar (ventilasi baik, cukup cahaya matahari, bersih, dan minimal berjarak 5 meter dari rumah).
      Ukuran kandang yang biasa digunakan adalah :
      Kandang beranak : 120 cm x 120 cm /ekor
      Kandang induk : 100 cm x 125 cm /ekor